Apa itu kesuksesan bagi seorang arsitek ?
jika ditanyakan maka jawabannya akan beraneka ragam.
Masing-masing akan mengindikasikan bentuk kesuksesan itu sesuai dengan daya imajinasi sendiri. Ada yang menjadikan finansial sebagai indikator kesuksesan, ada yang menjadikan prestasi dan peningkatan karir kerja sebagai indikatornya, adapula yang melihat tiap step mengatasi rintangan sebagai sebuah kesuksesan dan masih banyak lagi ragam lainnya.
Jadi anda tak perlu repot mengurusi hal itu.
Saat ini yang terpenting adalah, segera berfikir untuk mulai mencari bentuk sukses anda sendiri, bentuknya ? sesuaikanlah dengan kriteria sukses menurut anda sendiri. Misalnya sebagai bentuk awal kesuksesan sebagai arsitek dimulai dengan ;
- berani berfikir untuk mulai berbisnis
- berani untuk memulai bisnis tersebut
- berani memotivasi usaha anda menjadi termenej dengan baik untuk tumbuh dan berkembang
Sy akan anggap bahwa anda saat ini telah 'berani berfikir untuk memulai bisnis'.
Langkah selanjutnya....
Melangkahkan kaki memulai usaha, maka itulah yang menjadi kesuksesan baru dalam hidup anda !
Sesuai dengan topik label postingan yang saya angkat, maka saat ini sy akan membicarakan sukses arsitek dari sudut pandang bisnis yang akan dijalaninya.
Perlu diketahui, melihat bisnis seorang arsitek seperti seorang dokter membedah anatomi tubuh manusia, memperhatikan tiap bagian tubuh...melihat fungsi bagian tubuh itu...lantas melihat keterkaitan fungsi organ itu ke fungsi tubuh secara keseluruhan.
Hmmm...mungkin perumpamaan ini sedikit aneh ya ?
......
Dalam mulai berbisnis maka arsitek pemula tentunya mesti memiliki persiapan.
Apa saja itu ?
Sy coba ber ilustrasi saja dengan sebuah cerita.
Ada cerita tentang dua orang teman yang kita sebut saja bernama Tita dan Santi yang dalam cerita ini mereka telah menyelesaikan kuliah dan meraih gelar kesarjanaan masing-masing.
Tita seorang sarjana ekonomi
Santi seorang sarjana teknik.
Mereka berdua sedang bersiap-siap untuk memulai babak baru dalam hidup mereka.
Modal mereka...kelulusan mereka sebagai seorang sarjana !
Modal uang...minim !
Setelah sekian tahun lamanya kedua orang teman baik ini bertemu, ada perbedaan mencolok dari keduanya. Dalam pertemuan yang dirancang sebagai temu silaturahmi di sebuah kafe, Santi datang dengan mengendarai mobil keluaran terbaru sedangkan Tita masih saja mengendarai sepeda motor bututnya sejak masa kuliah dahulu. Perbedaan lainnya Tita memiliki dua pekerjaan sekaligus yakni sebagai karyawan disebuah perusahaan sekaligus memiliki usaha menjual pakaian secara kecil-kecilan. Sedangkan Santi adalah seorang direktur dari perusahaan yang dibangunnya sendiri dan kini membawahi beberapa orang karyawan. Perbedaan lainnya, Tita lebih religius ketimbang Santi.
Wow ! apa yang menjadi penyebab perbedaan itu terjadi. Kalau soal ilmu maka keduanya adalah sarjana yang tentu saja memiliki pemahaman dan cakrawala berfikir yang luas. Kalau ditanya modal maka keduanya sama-sama tidak memiliki modal uang untuk membangun usaha besar.
Kalau kerja keras ?
Keduanya selalu menjadi pekerja keras.
Lantas apa ?
Jawabanya...kepribadian sukses.
'Ya...KEPRIBADIAN SUKSES'
Apa pentingnya seseorang memiliki 'kepribadian sukses' tersebut ?
Sy coba jelasin yah...
Anda penggila sepakbola ?
Kalo bukan penggila sepakbola, paling tidak anda tau dengan kesebelasan sepakbola Jerman bukan ?
Tim Jerman, dalam pandangan sy selalu saja mendidik kita dengan membagi pengetahuan arti penting 'kepribadian sukses' dalam memenangi pertarungan mereka.
Lihat saja, tatkala tim sepakbola Jerman yang melakukan pertandingan melawan kesebelasan dari negara lain, Argentina misalnya dan kalah dimenit-menit awal selalu saja jantung kita tak henti-hentinya berdetak kencang sebelum peluit panjang tanda berakhir pertandingan dibunyikan oleh wasit.
Kenapa ?
Karena setiap detik, setiap menit akan dipergunakan secara maksimal oleh tim Jerman untuk mencari peluang mencetak gol agar kesebelasan mereka terhindar dari kekalahan jika mungkin merubah skor hingga meraih kemenangan.
Apa yang menjadikan perilaku pesepakbola Jerman sanggup melakukannya ? tak lain dan tak bukan adalah mental juara mereka, kepribadian sukses. Walaupun dengan training yang sama dan teknik yang sama tetap saja kepribadian seseorang akan menentukan hasil akhir yang dicapai.
karya;http://arsitekblog.multiply.com/?&show_interstitial=1&u=
jika ditanyakan maka jawabannya akan beraneka ragam.
Masing-masing akan mengindikasikan bentuk kesuksesan itu sesuai dengan daya imajinasi sendiri. Ada yang menjadikan finansial sebagai indikator kesuksesan, ada yang menjadikan prestasi dan peningkatan karir kerja sebagai indikatornya, adapula yang melihat tiap step mengatasi rintangan sebagai sebuah kesuksesan dan masih banyak lagi ragam lainnya.
Jadi anda tak perlu repot mengurusi hal itu.
Saat ini yang terpenting adalah, segera berfikir untuk mulai mencari bentuk sukses anda sendiri, bentuknya ? sesuaikanlah dengan kriteria sukses menurut anda sendiri. Misalnya sebagai bentuk awal kesuksesan sebagai arsitek dimulai dengan ;
- berani berfikir untuk mulai berbisnis
- berani untuk memulai bisnis tersebut
- berani memotivasi usaha anda menjadi termenej dengan baik untuk tumbuh dan berkembang
Sy akan anggap bahwa anda saat ini telah 'berani berfikir untuk memulai bisnis'.
Langkah selanjutnya....
Melangkahkan kaki memulai usaha, maka itulah yang menjadi kesuksesan baru dalam hidup anda !
Sesuai dengan topik label postingan yang saya angkat, maka saat ini sy akan membicarakan sukses arsitek dari sudut pandang bisnis yang akan dijalaninya.
Perlu diketahui, melihat bisnis seorang arsitek seperti seorang dokter membedah anatomi tubuh manusia, memperhatikan tiap bagian tubuh...melihat fungsi bagian tubuh itu...lantas melihat keterkaitan fungsi organ itu ke fungsi tubuh secara keseluruhan.
Hmmm...mungkin perumpamaan ini sedikit aneh ya ?
......
Dalam mulai berbisnis maka arsitek pemula tentunya mesti memiliki persiapan.
Apa saja itu ?
Sy coba ber ilustrasi saja dengan sebuah cerita.
Ada cerita tentang dua orang teman yang kita sebut saja bernama Tita dan Santi yang dalam cerita ini mereka telah menyelesaikan kuliah dan meraih gelar kesarjanaan masing-masing.
Tita seorang sarjana ekonomi
Santi seorang sarjana teknik.
Mereka berdua sedang bersiap-siap untuk memulai babak baru dalam hidup mereka.
Modal mereka...kelulusan mereka sebagai seorang sarjana !
Modal uang...minim !
Setelah sekian tahun lamanya kedua orang teman baik ini bertemu, ada perbedaan mencolok dari keduanya. Dalam pertemuan yang dirancang sebagai temu silaturahmi di sebuah kafe, Santi datang dengan mengendarai mobil keluaran terbaru sedangkan Tita masih saja mengendarai sepeda motor bututnya sejak masa kuliah dahulu. Perbedaan lainnya Tita memiliki dua pekerjaan sekaligus yakni sebagai karyawan disebuah perusahaan sekaligus memiliki usaha menjual pakaian secara kecil-kecilan. Sedangkan Santi adalah seorang direktur dari perusahaan yang dibangunnya sendiri dan kini membawahi beberapa orang karyawan. Perbedaan lainnya, Tita lebih religius ketimbang Santi.
Wow ! apa yang menjadi penyebab perbedaan itu terjadi. Kalau soal ilmu maka keduanya adalah sarjana yang tentu saja memiliki pemahaman dan cakrawala berfikir yang luas. Kalau ditanya modal maka keduanya sama-sama tidak memiliki modal uang untuk membangun usaha besar.
Kalau kerja keras ?
Keduanya selalu menjadi pekerja keras.
Lantas apa ?
Jawabanya...kepribadian sukses.
'Ya...KEPRIBADIAN SUKSES'
Apa pentingnya seseorang memiliki 'kepribadian sukses' tersebut ?
Sy coba jelasin yah...
Anda penggila sepakbola ?
Kalo bukan penggila sepakbola, paling tidak anda tau dengan kesebelasan sepakbola Jerman bukan ?
Tim Jerman, dalam pandangan sy selalu saja mendidik kita dengan membagi pengetahuan arti penting 'kepribadian sukses' dalam memenangi pertarungan mereka.
Lihat saja, tatkala tim sepakbola Jerman yang melakukan pertandingan melawan kesebelasan dari negara lain, Argentina misalnya dan kalah dimenit-menit awal selalu saja jantung kita tak henti-hentinya berdetak kencang sebelum peluit panjang tanda berakhir pertandingan dibunyikan oleh wasit.
Kenapa ?
Karena setiap detik, setiap menit akan dipergunakan secara maksimal oleh tim Jerman untuk mencari peluang mencetak gol agar kesebelasan mereka terhindar dari kekalahan jika mungkin merubah skor hingga meraih kemenangan.
Apa yang menjadikan perilaku pesepakbola Jerman sanggup melakukannya ? tak lain dan tak bukan adalah mental juara mereka, kepribadian sukses. Walaupun dengan training yang sama dan teknik yang sama tetap saja kepribadian seseorang akan menentukan hasil akhir yang dicapai.
karya;http://arsitekblog.multiply.com/?&show_interstitial=1&u=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar